SMP Negeri 3 Mranggen Raih Prestasi Gemilang di Lomba FTBI Kabupaten Demak

Pada tanggal 26 September 2024, Kabupaten Demak menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI), yang diikuti oleh siswa-siswi dari berbagai SMP negeri maupun swasta. Lomba ini bertujuan untuk melestarikan bahasa dan budaya Jawa melalui berbagai kompetisi yang mengasah keterampilan bahasa, sastra, dan seni Jawa.

Berbagai lomba yang diselenggarakan dalam FTBI meliputi geguritan, ndagel ijen (bermonolog), nulis lan maca aksara Jawa (menulis dan membaca aksara Jawa), pidato bahasa Jawa, dan masih banyak lagi. Antusiasme peserta begitu tinggi, terlihat dari banyaknya peserta yang hadir dan semangat mereka dalam mengikuti setiap kompetisi.

SMP Negeri 3 Mranggen berhasil menunjukkan prestasi yang membanggakan dengan membawa pulang tiga trofi dari beberapa kategori lomba. Berikut adalah siswa-siswi berprestasi yang mengharumkan nama sekolah:
1. Sekar – Juara 1 pada kategori Geguritan.
2. Mayra – Juara 1 pada kategori Ndagel Ijen.
3. Safana – Juara 3 pada kategori Nulis lan Maca Aksara Jawa.

Atas pencapaian ini, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Mranggen memberikan apresiasi yang tinggi kepada para pemenang. Beliau menyampaikan rasa bangga dan mengungkapkan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari kerja keras, latihan yang tekun, serta dukungan dari guru-guru pembimbing dan orang tua siswa.

Kepala sekolah juga berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi siswa-siswi lainnya untuk terus berkarya dan mengasah kemampuan dalam bidang bahasa dan budaya Jawa. “Semoga pencapaian ini menjadi awal yang baik untuk terus berprestasi di masa mendatang,” ucapnya.

Dengan kemenangan ini, SMP Negeri 3 Mranggen semakin dikenal sebagai sekolah yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga dalam melestarikan budaya lokal. Prestasi ini diharapkan dapat menginspirasi siswa-siswi lainnya untuk turut aktif dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa, terutama di era modern yang semakin global.

Sebagai penutup, FTBI tahun ini menjadi ajang yang sangat positif bagi seluruh peserta untuk berkompetisi secara sehat dan membangun kecintaan terhadap bahasa ibu. Semoga event seperti ini dapat terus diselenggarakan dan semakin banyak generasi muda yang terlibat serta berprestasi dalam melestarikan kebudayaan Jawa.