Demak, 16 November 2024 – Sebanyak 160 siswa kelas 7 SMP Negeri 3 Mranggen mengikuti kegiatan Outing Class Learning (OCL) di Desa Kandri, Semarang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema kearifan lokal. Didampingi oleh 13 wali kelas, para siswa mendapatkan pengalaman langsung mengenai proses bertani, beternak, dan mengenal permainan tradisional nusantara.
Menurut Bapak Caroko Alit, salah satu guru pendamping, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada siswa agar lebih memahami proses produksi di bidang pertanian dan peternakan. Selain itu, siswa juga diajak melestarikan permainan tradisional nusantara sebagai bagian dari warisan budaya bangsa.
“Kegiatan ini bukan hanya memberikan pengalaman belajar di luar kelas, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kearifan lokal dan gotong royong kepada para siswa,” ujar Bapak Caroko.
Setibanya di Desa Kandri, siswa disambut hangat oleh warga setempat. Mereka diajak mengunjungi lahan pertanian untuk belajar menanam padi secara tradisional, mengenal cara merawat ternak, serta memahami bagaimana hasil panen dan peternakan dikelola untuk menjadi produk yang memiliki nilai jual. Selain itu, siswa juga menikmati sesi bermain permainan tradisional seperti egrang dan gobag sodor, bakiak, dan, sudamanda yang berlangsung dengan penuh antusias.
Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan penuh suka cita. Salah satu siswa, Embun, mengungkapkan kebahagiaannya. “Senang sekali bisa belajar langsung seperti ini. Saya jadi tahu bagaimana petani dan peternak bekerja. Permainan tradisionalnya juga seru!” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa tidak hanya memperoleh wawasan baru tentang kearifan lokaltetapi juga memiliki kepedulian terhadap pelestarian budaya dan penghargaan terhadap profesi petani dan peternak. Desa Kandri pun menjadi saksi semangat belajar siswa SMP Negeri 3 Mranggen dalam menyiapkan diri untuk menjadi generasi muda yang kreatif dan mandiri.
Kegiatan Outing Class ini menjadi momen penting untuk mengintegrasikan pembelajaran formal dengan pengalaman langsung, sehingga semakin memperkuat karakter siswa sebagai pelajar Pancasila yang inovatif dan berdaya saing.
Beri Komentar