SELAMAT BU

Selamat, Bu…
Selamat, Bu.. selamat menikmati hari-hari indah dengan keluarga, tawa cucunda, dan panggilan simbok belanja.
Pagi yang indah tak terburu-buru Mencecap teh hangat di teras Mendengar kicau burung bersahutan bercerita tentang anak-anak yang mulai beranjak dewasa
Selamat, Bu.. selamat melalui waktu tanpa dering telepon dari kepala dinas, pengawas, rekan kerja, atau bawahan yang sibuk dengan hiruk pikuk kerja. “Nanti siang rapat, ya!” “Tolong siapkan berkas-berkas untuk supervisi besok.” “Bu, proposal belum ditandatangani.”
Selamat, Bu.. selamat telah melampaui tugas negara nan mulia. Mendidik anak-anak bangsa, menumbuhkan karakter mulia, menebar kasih sayang, memartabatkan sesama.
Selamat, Bu.. selamat telah menorehkan laku luhur pada kami. Ajining diri gumantung ana ing lathi Ajining sarira gumantung ana ing busana Nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake. Mikul dhuwur mendhem jero.
Selamat, Bu.. selamat telah menempuh pembelajaran kehidupan dengan gemilang. Summa cumlaude untuk Ibu.
Ibu yang berdedikasi, yang mengukir prestasi, yang acap memberi apresiasi, yang jika tak suka tapi tak menyakiti.
Selamat, Bu. Selamat menjalani purna tugas. Semoga Allah meridai. Semoga Allah selalu memberkahi.
Mohon doa, Bu. Semoga kami mampu menjaga negeri.

Sebuah puisi yang dibacakan oleh Ibu Qoniah, S.Pd., M.Pd. saat menghantar Dra. Sri Tutik Cahyaningsih, M.Pd. yang per 1 Oktober 2022 akan memasuki masa purna tugas. Bertempat di Rumah Makan Baron di kawasan Puri Anjasmoro Semarang acara berjalan dengan lancar. Seluruh pegawai dan guru hadir untuk menyampaikan selamat pada beliau yang sebentar lagi memasuki masa purna bakti sebagai ASN.

Dengan masa bakti yang lebih dari 40 tahun, beliau telah menorehkan banyak prestasi. Jabatan terakhirnya adalah sebagai Kepala di SMP Negeri 3 Mranggen yang dilalui selama tiga tahun. Di akhir masa purnanya ini, beliau juga masih menjabat sebagai ketua MKKS Kabupaten Demak.

Disampaikan oleh beliau bahwa masa purna ini harus terjadi seiring dengan usia yang sudah memasuki batas yaitu 60 tahun. Beliau sampaikan pula bahwa masa purna ini bukan berarti selesai pula jalinan silaturahmi. Sambil terisak sedih beliau juga menyampaikan bahwa selama kebersamaannya di SMP Negeri 3 Mranggen, salah dan hilaf yang pernah dilakukannya mohon dimaafkan.

Pada acara tersebut disampaikan beberapa penghargaan kepada Ibu Dra. Sri Tutik Cahyaningsih, S.Pd. sebagai kenang-kenangan. Selamat Bu.., telah menyelesaikan masa bakti dengan cumlaud. Semoga sehat selalu dan bahagia di masa purna.