Info Sekolah
Tuesday, 05 Dec 2023
  • SELAMAT BUAT ASTRI HASTANING UTAMI (MEDALI EMAS) DAN NABILATUN NADA (MEDALI PERAK) PADA LOMBA OLPAIN 2023      

KEMAMPUAN MENULIS DESCRIPTIVE TEXT

Diterbitkan : - Kategori :

 

Meningkatkan Kemampuan Menulis Descriptive Text dengan Teknik Spidergram dan Model Pembelajaran Problem Based Learning

Oleh
Julinah, S.Pd.
Guru SMP Negeri 3 Mranggen

Bahasa Inggris merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik di tingkat SMP. Keterampilan dalam Bahasa Inggris tersebut mencakup empat aspek, salah satunya adalah aspek menulis. Menulis adalah pembelajaran yang tidak mudah bagi peserta didik di kelas VIII SMP N 3 Mranggen. Dalam pembelajaran menulis Bahasa Inggris yang telah dilakukan penulis, belum menunjukan hasil maksimal. Peserta didik masih mengalami banyak kesulitan terutama dalam menulis kalimat dan text. Penulis berusaha memacu peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi (HOTS) dalam kegiatan pembelajaran, akan tetapi kemampuan peserta didik masih kurang.
Hasil pembelajaran yang telah dilakukan di kelas VIII menunjukan bahwa masih banyak peserta didik yang kurang dalam menulis text Bahasa Inggris, salah satunya pada materi descriptive text. Peserta didik belum mampu berpikir kritis, mengungkapkan ide-ide kreatif dalam menulis, menuangkan ide dalam tulisan yang benar sesuai dengan struktur dan unsur kebahasaan. Selain itu peserta didik juga belum mampu berkolaborasi dan menyampaikan idenya dalam kegiatan pembelajaran dengan baik.
Berdasarkan masalah di atas, maka dapat dirumuskan bahwa penyebabnya adalah penulis belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan kontekstual dalam proses pembelajaran di kelas. Sehingga kegiatan pembelajaran kurang memacu peserta didik dalam berpikir dan berinspirasi. Selain itu kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis teknologi juga menyebabkan kegiatan pembelajaran kurang menarik bagi peserta didik.
Oleh karena itu sebagai pendidik, penulis harus melakukan inovasi dalam merancang serta mengembangkan perangkat pembelajaran, baik dari segi metode, model, media pembelajaran, sehingga pendidik bisa menerapkan model pembelajaran yang tepat supaya motivasi dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran meningkat. Salah satu model pembelajaran yang dipilih penulis untuk mengatasi masalah tersebut adalah model pembelajaran Problem Based Learning.
Learning Problem Based merupakan salah satu pembelajaran yang menekankan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Pada pembelajaran ini peserta didik bekerja dalam tim (kelompok) untuk memecahkan masalah.
Menurut Finkle and Torp (1995) dalam Aris Shohimin (2014:130) menyatakan bahwa Problem Based Learning merupakan pengembangan kurikulum dan sistem pengajaran yang mengembangkan secara stimulan strategi pemecahan masalah dan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan para peserta didik dalam peran aktif sebagai pemecah permasalahan sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik.
Dalam mengaplikasikan model pembelajaran Problem Based Learning penulis mengombinasikan teknik spidergram dalam menulis descriptive text.
Spidergram adalah teknik brainstorming visual. Seperti namanya yaitu dengan menata ide agar terlihat seperti laba-laba, dengan ide utama di tengah dan garis yang bercabang untuk menambah wawasan atau ide yang terhubung. (Lucid Content Team, 2023)
Dengan teknik spidergram ini, peserta didik dapat mengorganisasi ide dan pengetahuan dengan lebih mudah sebelum menuliskan teks. Selain itu pendidik juga bisa berperan dalam membimbing peserta didik untuk belajar lebih aktif. Pendidik memberikan sumber belajar yang menarik dan berbasis TPACK agar peserta didik lebih antusias dalam aktivitas pembelajaran. Kondisi seperti ini yang menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih efektif karena berpusat pada peserta didik.
Berdasarkan pengalaman penulis, praktik pembelajaran ini sangat penting dibagikan karena dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning akan membuat peserta didik lebih aktif dalam aktivitas pembelajaran, mampu berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah. Praktik pembelajaran writing dengan teknik spidergram juga akan memudahkan peserta didik dalam mengorganisasi ide yang muncul sehingga akan lebih terstruktur dalam menyusun teks. Dengan adanya praktik ini bisa dijadikan inspirasi bagi pendidik dalam mengajar Bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan writing descriptive text.
Dalam usaha meningkatkan kemampuan peserta didik menulis descriptive text dengan model pembelajaran Problem Based learning, penulis menemukan beberapa tantangan diantaranya :
Kemampuan peserta didik dalam penguasaan kosa kata masih rendah.
Penggunaan strategi menulis text yang kurang tepat.
Peserta didik kurang tertarik dengan media pembelajaran yang diberikan.
Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran.
Fasilitas pembelajaran di kelas kurang lengkap.
Koneksi internet yang kurang stabil sehingga pembelajaran yang memanfaatkan aplikasi teknologi terkendala.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, maka penulis melibatkan beberapa orang dalam melaksanakan praktik pembelajaran. Orang-orang yang terlibat adalah sebagai berikut:
Pendidik dan peserta didik yang berperan dalam kegiatan pembelajaran.
Teman sejawat yang berperan membantu dalam berdiskusi materi, konsultasi permasalahan dan memberikan evaluasi terkait praktik pembelajaran.
Waka kurikulum berperan sebagai pemberi izin waktu dalam melaksanakan kegiatan.
Tim sarana yang berperan membantu dalam menyediakan fasilitas dan perlengkapan kelas.
Berdasarkan tantangan yang dihadapi, maka penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Perencanaan:
Dalam perencanaan kegiatan ini penulis membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi descriptive text melalui model Problem Based Learning dengan media yang mengintegrasikan TPACK yaitu dengan menayangkan video pembelajaran dan presentasi Canva, membuat lembar kerja siswa yang bermuatan materi HOTS, dan mempersiapkan Instrumen penilaian yang meliputi penilaian sikap dan penilaian keterampilan.
2. Strategi
Untuk menentukan strategi yang tepat dalam mengatasi tantangan tersebut yaitu dengan cara membuat pemetaan terhadap peserta didik mengenai kemampuan menulis dan penguasaan kosa kata Bahasa Inggris. Kemudian penulis mengamati penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik dalam writing descriptive text dan mencari solusi dengan menerapkan strategi yang relevan. Strategi yang digunakan tersebut adalah menggunakan ice breaking di awal pembelajaran untuk memotivasi peserta didik, menggunakan game guessing things untuk meningkatkan penguasaan kosa kata dan memanfaatkan video youtube sebagai media pembelajaran agar peserta didik tertarik dan tidak merasa bosan dalam mempelajari materi. Selain itu penulis juga menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
3. Proses Pembelajaran
Hal pertama yang dilakukan dalam praktik pembelajaran adalah dengan memberikan motivasi kepada peserta didik agar lebih semangat dalam belajar writing descriptive text. Di awal pembelajaran peserta didik diminta menyaksikan video melalui youtube dan melakukan tanya jawab terkait materi pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk merangsang peserta didik dalam memahami materi yang akan disampaikan oleh pendidik.
Pendidik menampilkan video di depan peserta didik dengan menggunakan LCD projector, peserta didik mengamati dan menemukan informasi yang disampaikan pada video tersebut. Setelah itu peserta didik fokus pada orientasi masalah yang disampaikan oleh pendidik untuk dibahas dalam kegiatan diskusi kelompok.
Selanjutnya peserta didik membentuk kelompok dan melakukan guessing game yaitu mengamati kalimat deskripsi lalu menebak nama benda dengan menuliskan kata pada selembar kertas. Permainan ini lebih mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran, meningkatkan penguasaan kosa kata Bahasa Inggris dan pemahaman materi descriptive text.
Langkah berikutnya adalah membimbing peserta didik dalam diskusi memecahkan masalah terkait materi descriptive text dan memantau aktivitas yang dilakukan peserta didik dalam kelompok. Selanjutnya hasil diskusi dari solusi permasalahan yang sudah ditemukan dipresentasikan oleh peserta didik dalam kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lain. Kegiatan ini dapat mengaktifkan peserta didik dalam berpendapat menggunakan Bahasa Inggris.
Langkah terakhir adalah melakukan evaluasi terhadap proses kegiatan yang dilakukan peserta didik dan hasil diskusi yang sudah dipresentasikan. Kemudian peserta didik dengan dibantu pendidik menyimpulkan materi yang sudah dipelajari dan melakukan refleksi pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran dengan model Problem Based Learning tersebut, penulis juga menerapkan metode spidergram dalam menulis descriptive text. Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini adalah sebagai berikut :
Peserta didik mengamati gambar benda favorit
Peserta didik mengorganisasi ide dengan menuliskan kata-kata berdasarkan gambar
Peserta didik menuliskan kalimat sederhana dari kata-kata tersebut
Peserta didik menyusun kalimat menjadi descriptive text
Setelah melakukan pembelajaran praktik tersebut, penulis bisa melihat dampak dan hasil dari belajar peserta didik. Hasil kegiatan praktik pembelajaran menggunakan teknik Spidergrams melalui model pembelajaran Problem Based Learning berdampak positif dan efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis descriptive text. Hal ini dibuktikan dengan rencana dan pelaksanaan kegiatan yang berpusat pada peserta didik lebih meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran. Peserta didik mampu berpikir kritis dan kreatif, mampu berkolaboratif dan bekerja sama melalui diskusi, serta mampu menyajikan hasilnya melalui presentasi.
Berdasarkan praktik pembelajaran tersebut, penulis mendapatkan respons baik dari peserta didik maupun dari teman guru di sekolah. Respons peserta didik ketika melakukan pembelajaran tersebut adalah terlihat sangat senang dan antusias karena aktivitas pembelajaran yang menarik seperti melakukan game, menonton video, dan melakukan diskusi. Sedangkan respons dari teman guru adalah mengapresiasi penulis atas keberhasilan dari tujuan pembelajaran dan memberikan evaluasi yang baik terhadap praktik tersebut. Dengan model pembelajaran Problem Based Learning dan teknik spidergram telah menginspirasi teman guru dalam pembelajaran writing descriptive text.
Faktor yang menjadi keberhasilan dalam praktik pembelajaran ini adalah pemilihan media pembelajaran dan bahan ajar yang menarik serta dipadukan dengan pembelajaran berbasis TPACK berupa PPT dengan animasi menarik yang disertai game dapat merangsang peserta didik untuk aktif saat pembelajaran. Selain itu teknik spidergram juga mampu meningkatkan keterampilan peserta didik dalam menulis text.
Keseluruhan kegiatan pembelajaran melalui sintak Problem Based Learning, di mana peserta didik belajar mulai dari orientasi masalah, mengorganisasi dengan membentuk grup, berdiskusi, mempresentasikan hasil, menganalisis dan mengevaluasi proses, maka penulis mampu melakukan praktik pembelajaran dengan lebih terstruktur. Kegiatan tersebut juga membuat peserta didik menjadi senang, lebih aktif dan antusias, mampu berpikir HOTS sehingga peserta didik dapat memperoleh hasil yang baik dalam menulis descriptive tex